Tuesday, August 20, 2013

Konsep teori Placenta Previa

KONSEP TEORI
A.Pengertian Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan implementasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri internum, serta menimulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim (Cunningham, 2006).
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaa jalan lahir. Sedangkan pada keadaan normal letak plasenta ada di bagian atas uterus (Salemba Medika,2011).
B.Klasifikasi Placenta Previa
klasifikasi Plasenta Previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir, yaitu sebagai berikut :
1.Plasenta Previa totalis, jika seluruh ostium interna serviks seluruhnya tertutupi oleh plasenta
2.Plasenta Previa Lateralis, jika hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
3.Plasenta previa marginalis, apabila tepi plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
(ostium internus servisis).
4.Plasenta letak rendah, apabila plasenta terletak pada segmen bawah uterus, tetapi tidak sampai menutupi pembukaan jalan lahir (Salemba Medika,2011).
C.Etiologi Placenta Previa
Penyebab placenta previa ini sedikit yang diketahui pemastiannya, fase pergeseran-tumpang tindih plasenta ostium uteri internal yang menyebabkan pelepasan plasenta dan ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, misalnya bekas operasi rahim (bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi rahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim.
D. Gambaran Klinis Placenta Previa
Gambaran klinis dari placenta previa, antara lain sebagai berikut :
1.Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri dengan usia kehamilan > 22 minggu.
2.Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik,kontraksi Braxton hicks atau koitus.
3.Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk PAP atau ada kelainan letak.
4.Pemeriksaan speculum darah berasal dari os. Uteri internal.
5.Darah segar atau kehitaman dengan bekuan.
6.Tdak ada kontraksi uterus dan kondisi gawat janin (Salemba Medika,2011).

E.Faktor resiko terjadinya Placenta Previa
1.Usia ibu lanjut ( lebih dari 35 tahun ).
2.Multiparitas.
3.Adanya riwayat sesar.
4.Merokok ( Penyulit Obstetri akibat kehamilan, hal 427).
F.Diagnosis Placenta Previa
            Semua kasus dugaan plasenta previa harus dirawat dirumah sakit rujukan. Pemeriksaan melalui vaginal atau rectal harus dihindari untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.Beberapa diagnosis banding untuk plasenta previa adalah solusio placenta dan plasenta sirkumvalata (Salemba Medika,2011).
G.Komplikasi Placenta Previa
1.Maternal, beberapa komplikasi dari Placenta Previa pada maternal adalah perdarahan, syok dan kematian.
2.Fetal, salah satu komplikasi pada fetal diantaranya adalah prematuritas (60% kematian pada masa perinatal). Hal ini terjadi karena asfiksia intrauterine sedangkan, perdarahan janin terjadi akibat manipulasi obstetric.
H.Penatalaksanaan Placenta Previa
Pengobatan pada plasenta previa dapat dibagi dalam dua golongan yaitu, aktif dengan terminasi kehamilan dan terapi ekspektatif/konservatif.
1.Aktif/terminasi kehamilan
a. Persalinan pervaginam
1.1 Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau plasenta previa lateralis
           di anterior (dengan anak letak kepala). Diagnosis ditegakkan dengan melakukan USG,
           perabaan forniks atau pemeriksaan dalam kamar operasi tergantung indikasi.
1.2 Dilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban.
b. Persalinan perabdominal
    Dilakukan pada keadaan-keadaan berikut ini :
1.1  Plasenta previa dengan perdarahan banyak.
1.2  Plasenta previa totalis.
1.3  Plasenta previa lateralis di posterior.
1.4  Plasenta letak rendah dengan anak letak sunsang.
2.Ekspektatif
   a. Syarat-syarat dilakukannya terapi ekspektatif adalah sebagai berikut :
1.1 Keadaan umum ibu dan anak baik.
1.2 Perdarahan sedikit.
1.3 Usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau tafsiran berat janin kurang dari 2.500 gram
1.4 Tidak ada his persalinan.
b. Penatalaksaan dari terapi ekspetatif adalah sebagai berikut :
1.1 Pasang infuse, tirah baring.
1.2 Bila ada kontraksi premature bisa diberikan tokolitik.
1.3 Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG setiap hari (Salemba Medika,2011).

No comments:

Post a Comment