KONSEP TEORI
A.Pengertian Plasenta Previa
Plasenta previa
merupakan implementasi plasenta di bagian bawah sehingga menutupi ostium uteri
internum, serta menimulkan perdarahan saat pembentukan segmen bawah rahim
(Cunningham, 2006).
Plasenta previa
ialah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaa jalan lahir. Sedangkan pada
keadaan normal letak plasenta ada di bagian atas uterus (Salemba Medika,2011).
B.Klasifikasi Placenta Previa
klasifikasi Plasenta
Previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan
lahir, yaitu sebagai berikut :
1.Plasenta Previa totalis, jika seluruh
ostium interna serviks seluruhnya tertutupi oleh plasenta
2.Plasenta Previa Lateralis, jika hanya
sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta.
3.Plasenta previa marginalis, apabila
tepi plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
(ostium internus servisis).
(ostium internus servisis).
4.Plasenta letak rendah, apabila
plasenta terletak pada segmen bawah uterus, tetapi tidak sampai menutupi
pembukaan jalan lahir (Salemba Medika,2011).
C.Etiologi
Placenta Previa
Penyebab placenta previa ini
sedikit yang diketahui pemastiannya, fase pergeseran-tumpang tindih plasenta
ostium uteri internal yang menyebabkan pelepasan plasenta dan ada beberapa faktor
yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, misalnya bekas operasi
rahim (bekas sesar atau operasi mioma), sering mengalami infeksi rahim (radang
panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan bawaan rahim.
D. Gambaran Klinis Placenta Previa
Gambaran klinis dari placenta
previa, antara lain sebagai berikut :
1.Perdarahan dari jalan lahir berulang
tanpa disertai rasa nyeri dengan usia kehamilan > 22 minggu.
2.Perdarahan dapat terjadi setelah miksi
atau defekasi, aktivitas fisik,kontraksi Braxton hicks atau koitus.
3.Pada pemeriksaan luar biasanya bagian
terendah janin belum masuk PAP atau ada kelainan letak.
4.Pemeriksaan speculum darah berasal
dari os. Uteri internal.
5.Darah segar atau kehitaman dengan
bekuan.
6.Tdak ada kontraksi uterus dan kondisi
gawat janin (Salemba Medika,2011).
E.Faktor resiko
terjadinya Placenta Previa
1.Usia ibu lanjut ( lebih dari 35 tahun
).
2.Multiparitas.
3.Adanya riwayat sesar.
4.Merokok ( Penyulit Obstetri akibat
kehamilan, hal 427).
F.Diagnosis
Placenta Previa
Semua
kasus dugaan plasenta previa harus dirawat dirumah sakit rujukan. Pemeriksaan
melalui vaginal atau rectal harus dihindari untuk mencegah perdarahan lebih
lanjut.Beberapa diagnosis banding untuk plasenta previa adalah solusio placenta
dan plasenta sirkumvalata (Salemba Medika,2011).
G.Komplikasi
Placenta Previa
1.Maternal, beberapa komplikasi dari Placenta
Previa pada maternal adalah perdarahan, syok dan kematian.
2.Fetal, salah satu komplikasi pada
fetal diantaranya adalah prematuritas (60% kematian pada masa perinatal). Hal
ini terjadi karena asfiksia intrauterine sedangkan, perdarahan janin terjadi
akibat manipulasi obstetric.
H.Penatalaksanaan Placenta Previa
Pengobatan pada plasenta previa
dapat dibagi dalam dua golongan yaitu, aktif dengan terminasi kehamilan dan
terapi ekspektatif/konservatif.
1.Aktif/terminasi kehamilan
a. Persalinan
pervaginam
1.1 Dilakukan
pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau plasenta previa lateralis
di anterior (dengan anak letak kepala). Diagnosis ditegakkan dengan melakukan USG,
perabaan forniks atau pemeriksaan dalam kamar operasi tergantung indikasi.
di anterior (dengan anak letak kepala). Diagnosis ditegakkan dengan melakukan USG,
perabaan forniks atau pemeriksaan dalam kamar operasi tergantung indikasi.
1.2 Dilakukan
oksitosin drip disertai pemecahan ketuban.
b. Persalinan
perabdominal
Dilakukan pada keadaan-keadaan berikut ini
:
1.1
Plasenta
previa dengan perdarahan banyak.
1.2
Plasenta
previa totalis.
1.3
Plasenta
previa lateralis di posterior.
1.4
Plasenta
letak rendah dengan anak letak sunsang.
2.Ekspektatif
a. Syarat-syarat dilakukannya terapi ekspektatif adalah sebagai berikut :
a. Syarat-syarat dilakukannya terapi ekspektatif adalah sebagai berikut :
1.1 Keadaan umum
ibu dan anak baik.
1.2 Perdarahan
sedikit.
1.3 Usia
kehamilan kurang dari 37 minggu atau tafsiran berat janin kurang dari 2.500
gram
1.4 Tidak ada
his persalinan.
b. Penatalaksaan
dari terapi ekspetatif adalah sebagai berikut :
1.1 Pasang
infuse, tirah baring.
1.2 Bila ada
kontraksi premature bisa diberikan tokolitik.
1.3 Pemantauan
kesejahteraan janin dengan USG setiap hari (Salemba Medika,2011).
No comments:
Post a Comment